Sabtu, 09 Maret 2013

suka duka anak kosttt

minggu 10 Maret 2013

Hari ini sudah genap untuk beberapa bulan saya menjadi anak kost. Sebelumnya saya memang belum pernah mempublikasikan dimana keberadaan saya saat ini. Biarlah hal tersebut tetap menjadi misteri. Saya tetap hidup di Bumi ini kok, satu bulan sekali pulang ke kampung, jadi jika kalian kangen sama sosok abstrak saya datang aja pas saya lagi di kampung. Selama saya menjadi anak kost banyak problema problema kehidupan yang saya lalui dalam menjalani kehidupan primif ini. DI bawah ini ada beberapa problema yang saya temui selama menjadi anak kost sejati. Mari kita simak ke TPA (Tempat Perkumpulan Anakkosttt).



  • Nganggur 
kalian sudah pernah kuliah? oke bagus kalau kalian sudah dalam fase ini dan bagi yang belum pernah kuliah saya kasih tahu kalau kuliah itu cuma senin-jumat. Kebanyakan Universitas Negeri memang begitu, tapi kalau Swasta saya ga tahu menahu. hehe.. Setiap hari Senin-Jumat saya selalu diwarnai dengan tugas dan presentasi. Hal ini memang sudah dimaklumi banyak kalangan mahasiswa sejati. Tapi menginjak Hari Jumat tepatnya hari habis selesai sholat Jumat mala petaka ini datang. Kebanyakan anak kost yang rumahnya dekat dengan Universitas langsung pulang begitu mereka selesai kuliah. La saya??? saya dan teman senasip saya yang rumahnya jauh mana mungkin bisa pulang ke rumah! Perjalanannya jauh men, ongkosnya juga gede. Sebagai anak kost sejati saya merasa terbebani jika setiap minggu harus pulang. Oleh sebab itu setiap hari jumat sabtu dan minggu saya dan teman senasip saya selalu nganggur di dalam kamar kost. Selalu galau tiap malam minggu. Risau kalau sudah waktunya nyari makan karena banyak warung yang tutup. Dan pada akhirnya? mie adalah pelampiasan kita. Biasanya saya sering menghabiskan akhir pekan ini dengan main game PES di Laptop, Nulis blog, dan TIDURRrrr. Kalau ga gitu ya nyuci baju segudang, nyetrika baju seempang dan nunggu air mandi yang tak kunjung datang.
  •  Air habis
Seperti kalimat di atas, Saya beserta anak kost yang telah salah masuk nge-kost ditempat Pak Umar (Nama samaran) sering sekali ngantri sekaligus nunggu air di depan kamar mandi. Hampir setiap hari saya mendapati teman saya yang nongkrong ga jelas di depan kamar mandi. KASIAN!!! Memang ditempat kost saya ini jarang sekali kamar mandi ditemukan air kalau sedang dibutuhkan. Entah apa yang dipikirkan oleh Hj.Umar tersebut. Mungkin beliau terlalu sibuk dengan semua pekerjaannya dan melupakan tanggungjawabnya terhadap kami AnakKosttt. Banyak mantan anak kostnya Pak Umar yang lebih memilih untuk pindah kost dari pada hidup seperti ini. Saya dan teman senasip saya harus betah menghadapi semua ini. Bayangkan saja si Parmin (teman kost saya) pernah hampir pup *maaf* sembarangan karena air untuk ceboknya ga tersedia. Untung selama ini saya never belum pernah mengalami kejadian nista tersebut. Bagaimana tersiksanya anak kost disini kalau waktu yang ga bisa ditunda lagi kayak si Parmin tadi malah menjadi bencana yang lebih mengerikan dari pada TSUNAMI. Semoga melalui tekanan batin si Parmin Pak Umar menjadi sadar apa yang menjadi kewajibannya. Amiiin...


  • Listrik  Padam
Ini yang paling bikin Andre (teman senasip saya) merasa ga betah dari kost ini. Jadi ceritanya laptopnya Andre ini batrainya rusak. Jadi opsi terakhir jika dia ingin buka laptop dia harus selalu nyolokin ke sumber listrik. Bisa dibayangkan kalau dia lagi baut laporan yang keesokannya harus dikumpulkan ditengah-tengah perjalanan ngetiknya tiba-tiba listrik padam gara-gara muatan yang kurang. Betapa parahnya kost-kostan ini!  Bayangkan juga kalau si Parmin ini lagi enak enakan nuntasin buang hajadnya dikamar mandi yang sudah ada airnya dan tiba-tiba listriknya padam, bisa-bisa harta yang seharusnya dibuang jauh jauh ke dalam jamban malah berceceran kemana mana karena Parmin panik ketika tiba tiba gelap gulita. Yang lagi enak enakan liat duel gengsi penuh harga diri antara Real Madrid vs Barcelona tiba tiba listrik mati? pasti bakal banyak celotehan setan yang keluar nanti. Sungguh tempat kost ini benar benar di kutuk. Semoga ada dewa kematian yang mencabut kutukan kost ini. 


  • Dompet kosong 
Masalah kali ini mungkin setiap anak kost mengalaminya. Uang habis itu bagi anak kost kayak pacar yang setia saking setianya ga putus selama ada pihak ketiga. Saya yang rumah tinggalnya jauh memang alhamdulilah tidak sering mengalami kejadian random ini. Teman saya *sebut saja Rizal* sering sekali hutang uang buat sekedar beli makan karena kiriman telat. Selain itu si Irwan juga pernah hutang saya dalam beberapa bulan yang lalu. Bayangkan kalau saja ada anak kost yang rumahnya jauh dan juga berasal dari keluarga yang kurang mampu. Kalau tiba waktunya uang habis dan kiriman belum datang mau makan apa? Nah disini jiwa seorang mahasiswa harus dikembangkan. Saya berharap kepada semua anak kost yang mempunyai masalah tersebut tidak putus asa lantas menyebabkan dia melakukan hal hal yang dilarang. JANGAN!!! Kalian harusnya ga sepenuhnya bergantung pada kiriman orang tua. Misal seperti teman satu kelasku nih ya! Dia beserta 2 temanku yang lainnya berjualan roti bakar yang dititipkan ke kantin kampus maupun kantin SMA terdekat! Kreatif ya? iya.! Saya yang berani bicara seperti ini bahkan belum punya rencana apa pun buat kelak membuka usaha sendiri. Semoga ada malaikat yang mengajak saya melakukan hal hal yang menghasilkan uang sendiri. Agar bisa mengerti betapa susahnya mencari uang. Buat para mahasiswa yang tercukupi kebutuhannya jangan pernah mengeluhkan apa yang telah diberikan kedua orang tua kalian. Coba kalian lihat sekeliling kalian yang serba kekurangan dan semoga kalian bisa sedikit membantunya dalam hal apapun. Tidak harus dalam hal materi kok yang penting ikhlas dan menjadikan kalian sadar beruntungnya kehidupan kalian.


  • Penyitaan Rice Cooker 
Nah ini adalah hal yang paling ga disenangi sama semua penghuni kost-an disini. Kalau ga salah pas hari Senin sore kira kira jam 5 an Bu kost beserta anak buahnya datang ke atas dengan muka garang (memang begitu aslinya). Bu Kost dan tentara bawaannya menyerang setiap sudut kamar yang ada dengan tujuan menyita semua barang barang elektronik yang menyedot pulsa listrik banyak. Seperti contohnya Rice cooker dan Hitter (pemanas air). Anak anak kost yang bawa alat tsb pasrah saja menyerahkan tanpa perlawanan. Saya waktu kejadian belum sampai kost dan sangat menyayangkan tidak bisa berperang dulu dengan Bu Kost. Dalam kamus saya tidak ada kata menyerah sebelum perang jika kita memang benar tidak bersalah maka harus berjuang bak pahlawan kemerdekaan. Saya yang tiba di waktu yang sudah terlambat pun jadi geleng geleng kepala sebenarnya apa yang diinginkan oleh Bu kost terhadap tanggungjawabnya  → AnakKosttt. Menurut info dari teman saya yang menjadi korba, Bu kost menyita barang barang tersebut dikarenakan banyak yang tidak menambah pembayaran. Memang sebelum saya kost disini sudah dijelaskan tentang aturan yang harus menambah uang sebesar 25.000 jika membawa dan menggunakan rice cooker. Teman saya yang memang sudah jarang menggunakan rice cookernya karena malas untuk menanak nasi sudah mencoba menjelaskan tapi ibu kost tetap pada pendiriannya. Hal ini membuat banyak anak kost yang merasa kecewa sekaligus merasa tambah tidak betah dengan keadaan kost disini. Saya juga sempat memendam amarah dalam hati karena tidak hanya rice cooker yang disita tetapi juga hitter → sahabat anak kost untuk bisa membuat mie. 


  • Televisi + Sabun mandi  → disappear



Puncak amaran saya terjadi pada hari ini, 10 Maret 2013. Jadi ceritanya tadi pagi jam 05:30 saya dan ke 2 teman saya berangkat menuju kampus untuk memanfaatkan fasilitas yang tersedia → sinyal wifi. Saya dan ke 2 teman saya tersebut berangkat pagi dan pulang jam 8 tepat setelah puas dengan hasil download'an masing masing. Sebelum balik ke kost-an kami mampir ke warung depan kampus untuk sarapan pagi. yah ini adalah warung langganan saya kalau hari hari libur begini. Setelah selesai makan dan kembali ke kost, saya mendapati bapak + ibu kost lagi duduk di depan kost sambil menunggu anak buah mereka yang sibuk membersihkan sampah. Saat saya tiba di area kami saya terkejut dengan apa yang terjadi. Area kami menghabiskan waktu di depan tivi yang berantakan ga karu-karuan ternyata bersih tanpa barang dan sampah. Setelah saya lihat lihat ternyata banyak barang barang saya yang hilang diantaranya  → televisi hilang + sabun mandi hilang + kasur lantai hilang + stop kontak juga hilang = amarah tingkat anak kost. Dengan penuh keberanian saya turun dan melaporkan barang apa saja yang hilang. Kalian tahu ga apa respon mereka? Mereka bilang ga tahu nak! di buang sama anak anak anak ke tempat sampah! Gila ! saya yang rela menghabiskan uang saya demi membeli peralatan mandi yang dulu hilang diambil tukang harus rela beli lagi??? Sungguh Ibu kost yang tega, beliau sih berkata alasan alasan yang cukup inovatif. Kalian itu ga pernah beli nasi di warung saya, sampah juga dibuang begitu saja, area di depan kamar kayak kapak pecah, bla bla bla. Yaa. mau gimana lagi memang saya yang salah telah menaruh peralatan mandi saya sembarangan. Mungkin mereka benar juga kalau harusnya barang barang itu ditaruh di dalam kamar masing masing. Yang saya kecewakan bu kost sengaja membuang paralatan mandi saya ke tempat sampah. Saya yang tanya tentang kasur lantai juga mendapat jawaban yang sama  → ga tahu nak, tadi di buang sama anak saya ke tempat sampah ! padahal saya tidak menemukan kasur lantai disana. Setelah capek berdebat saya memutuskan untuk kembali dan menenangkan diri dengan mandi ! Setelah mandi saya melihat kasur lantai ada di bawah. Yang paling parah dari semuanya adalah ditariknya fasilitas televisi dari atas. (_) Kami yang banyak menghabiskan waktu didepan televisi mulai sekarang harus membiasakan hidup tanpa televisi. Iya hidup ini memang silih berganti kadang suka kadang sedih. Inti dari semua masalah ini adalah kebersihan, jika anak kost disini teledor dalam menaruh barang di sembarang tempat maka akan dibuang ke tempat sampah.
Hari ini adalah pelajaran buat kami  → anak kost yang harus memperhatikan kebersihan lingkungan. Tapi apakah harus sekeras itu? apakah tidak bisa diperingatkan telebih dahulu?  
Apakah boleh membuang barang dari anak tanggung jawab mereka sendiri? apa mereka sudi membelikannya untuk kami? apakah mereka juga mempunyai hak untuk memaksa membeli makanan di warung meraka? yah kalian punya pendapat yang berbeda beda kan? silahkan jawab sendiri! 

Semoga dengan banyak kejadian merugikan tadi anak kost disini segera pergi dari kostan terkutuk ini. Dan semoga kesalahan kami selama ini di maafkan oleh Bapak dan Ibu kos kami, iya kesalahan yang tidak pernah membeli diwarung mereka, kesalahan yang membuang sampah hasil membeli di warung lain di kostan ini, kesalahan menaruh peralatan mandi di luar kamar, dan kesalahan menjadikan televisi sebagai pendamping sejati. Semoga kami cepat sadar dan semoga dunia Anak kost di Indonesia ini tambah abstrak lagi. Amiiiin


gunanya terjatuh itu ya untuk bangkit, bukan untuk terus di 

ratapi..



salam dari kami  →  Anak Kosttt sejati




Tidak ada komentar:

Posting Komentar