Jumat, 01 Maret 2013

PHP STAN part II


Cerita ini berlanjut. Setelah saya selesai mengurusi masalah kost-kostan, kami ber-5 langsung ngacir menuju kamar. Hal pertama yang saya lakukan adalah narsis merapikan barang bawaan dan memasukanya ke dalam almari pakaian. Masih ada tempat kosong yang memang disediakan khusus buat saya. Perhatian ya mereka???

keren ya?
Setelah istirahat saya memutuskan untuk melihat-lihat pemandangan dari luar kamar. Dari sini dapat terlihat sebuah lapangan sepak bola milik KODAM V BRAWIJAYA Malang. Sungguh pemandangan yang indah. Bayangkan jika disaat bangun tidur kalian langsung disuguhkan pemandangan hijaunya rumput lapangan. Pasti hati kalian akan tenang dan tidak akan sudi turun dari ranjang.

Setelah berusaha mencari jadwal bimbelnya, akhirnya saya menemukan sebuah kertas jadwal bimbel. Bimbel super intensif STAN 2012 ini di mulai tanggal 18 Juni-7 Juli 2012. Bimbel kami di mulai pukul 07:30 pagi dan berakhir pukul 09:30. Setiap pertemuan diisi oleh 1 materi pembelajaran. Tes Potensi Akademik (TPA), Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

TPA dibimbing oleh Pak Catur, Bahasa Indonesia oleh Bu Haniin dan Bahasa Inggris oleh Bu Bayu. Guru favorit saya adalah Bu Haniin. Beliau sangat pintar melawak mencairkan suasana. Mungkin kalau dosen di setiap universitas seperti beliau maka para mahasiswa pasti akan jauh lebih pintar dari sekarang. Pak Catur ini paling sering membuat saya mengantuk. Tapi karena TPA adalah soal yang membutuhkan pemikiran ekstra saya selamat dari rasa kantuk.

Beberapa hari bimbel super intensif ini berjalan, ada seseorang lagi yang datang ke kostan kami. Ternyata si adit, dia datang seorang diri membawa ransel pribadi. Setelah itu dia pergi keluar dan pada malam harinya kami ber-5 memutuskan untuk bermain kartu remi. Sambil diiringi musik dari laptop si Welldan kami meneruskan permainan ini. Pintu kamar ditutup sedangkan jendela samping kami buka lebar.

Tiba-tiba seseorang datang dari bawah. Ternyata si Adit yang baru pulang entah dari mana. Dia masuk ke kandang kamarnya. Beberapa saat setelah itu dia yang belum kenal dengan kami semua masuk kamar melalui jendela samping kamar. Si Adit ini meloncati jendela dengan mudah dan langsung ngacir bersama kami di atas kasur. Dia memperkenalkan diri dan kami pun mengenalkan diri kami ke Adit.

 Adit ikut main kartu bersama saya dan Julang sedangkan yang lain sibuk mempersiapkan FIFA 12. Kami bertiga main kartu sambil ngobrol berbagai macam hal. Si Adit ini berasal dari Mojokerto dia adalah siswa bimbel intensif yang mengikuti kelas super intensif. Tapi dia mengambil jam siang yaitu pukul 10:00. Berdasarkan info dari dia, banyak siswa bimbel intensif yang ikut lagi di kelas super intensif.

Hari sudah larut malam kami pun memutuskan untuk istirahat. Si Adit kembali ke kamarnya. Seperti biasa saya adalah orang pertama yang boker bangun. Setelah mengambil air wudhu saya bergegas pergi ke mushola yang tidak sendirian. Di Malang ini airnya sangat dingin. Setelah pulang dari mushola saya berusaha membangunkan anak-anak yang masih tidur.

Kira-kira pukul 05:45 saya selalu mandi duluan takut antre. Bayangkan saja semua yang ngekost disini berjumlah 8 anak. Jika semuanya mandi jam 7 yang ada saya akan terlambat masuk. Dinginnya air yang sampai ke tulang tidak saya hiraukan. Setelah selesai mandi biasanya saya menghangatkan diri dengan meminum energen panas sambil nonton berita bola.

Kami beruntung kost disini. Selain tempat yang angker strategis, disini juga tidak akan susah cari warung makan karena dekat dengan rumah sakit. Selain itu pemilik rumahnya cuma tinggal sendirian, seorang ibu yang sudah berumur tinggal tanpa anak dan suami. Menurut kabar burung suaminya telah lama meninggal sedangkan anaknya sudah punya keluarga sendiri.

Tidak terasa hari demi hari berlalu dengan cepat. Adit semakin akrab dengan kami. Makan malam bersama adalah agenda rutin setiap malam. Biasanya kami mendiskusikan apa menu makanan yang akan kami beli. Disini saya dan Adit adalah 2 orang yang paling sering menjadi agen pesan antar makanan siap saji. Setelah saya kembali kami pun langsung mencari spot favorit untuk makan sambil ditemani musik. Saya dan Adit memilih makan diluar kamar. Kebetuan diluar ada meja dan kursi sehingga membuat nyaman acara makan saya.
spot favorit!!!

1 minggu sudah kami di Malang. Si Ondy memutuskan untuk pulang ke Madiun. Iya si Ondy yang memang tidak ada tujuan ikut bimbel memutuskan untuk pulang. Dia telah berhasil membohongi orang tuanya demi mendapatkan sebuah gadget. Buat kalian semua jangan meniru perbuatan Ondy ini ya! DURHAKA !!!!

Kepulangan Ondy adalah hikmah tersendiri buat Adit. Iya si Adit akhirnya tidur satu kamar bersama kami. Posisi tidurnya seperti ini : Julang tidur di ranjang atas, saya dan Welldan tepat di bawahnya sedangkan Adit dan Finsa berasa di kuburan ranjang yang satunya. Sungguh keluarga yang harmonis. Hihihihi

Nantikan bagian ke-3 dari trilogi cerita ini ya. Daaa..... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar