Cerita ini berlanjut.
Setelah saya selesai mengurusi masalah kost-kostan, kami ber-5 langsung ngacir
menuju kamar. Hal pertama yang saya lakukan adalah narsis merapikan barang bawaan dan
memasukanya ke dalam almari pakaian. Masih ada tempat kosong yang memang disediakan
khusus buat saya. Perhatian ya mereka???
|
keren ya? |
Setelah istirahat saya
memutuskan untuk melihat-lihat pemandangan dari luar kamar. Dari sini dapat
terlihat sebuah lapangan sepak bola milik KODAM V BRAWIJAYA Malang. Sungguh
pemandangan yang indah. Bayangkan jika disaat bangun tidur kalian langsung
disuguhkan pemandangan hijaunya rumput lapangan. Pasti hati kalian akan tenang
dan tidak akan sudi turun dari ranjang.
Setelah berusaha mencari
jadwal bimbelnya, akhirnya saya menemukan sebuah kertas jadwal bimbel. Bimbel super
intensif STAN 2012 ini di mulai tanggal 18 Juni-7 Juli 2012. Bimbel kami di
mulai pukul 07:30 pagi dan berakhir pukul 09:30. Setiap pertemuan diisi oleh 1
materi pembelajaran. Tes Potensi Akademik (TPA), Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris.
TPA dibimbing oleh Pak
Catur, Bahasa Indonesia oleh Bu Haniin dan Bahasa Inggris oleh Bu Bayu. Guru
favorit saya adalah Bu Haniin. Beliau sangat pintar melawak mencairkan suasana. Mungkin
kalau dosen di setiap universitas seperti beliau maka para mahasiswa pasti akan
jauh lebih pintar dari sekarang. Pak Catur ini paling sering membuat saya
mengantuk. Tapi karena TPA adalah soal yang membutuhkan pemikiran ekstra saya
selamat dari rasa kantuk.
Beberapa hari bimbel super
intensif ini berjalan, ada seseorang lagi yang datang ke kostan kami. Ternyata
si adit, dia datang seorang diri membawa ransel pribadi. Setelah itu dia pergi
keluar dan pada malam harinya kami ber-5 memutuskan untuk bermain kartu remi.
Sambil diiringi musik dari laptop si Welldan kami meneruskan permainan ini.
Pintu kamar ditutup sedangkan jendela samping kami buka lebar.
Tiba-tiba seseorang datang
dari bawah. Ternyata si Adit yang baru pulang entah dari mana. Dia masuk ke kandang kamarnya. Beberapa saat setelah itu dia yang belum kenal dengan kami semua masuk
kamar melalui jendela samping kamar. Si Adit ini meloncati jendela dengan mudah
dan langsung ngacir bersama kami di atas kasur. Dia memperkenalkan diri dan
kami pun mengenalkan diri kami ke Adit.
Adit ikut main kartu bersama saya dan Julang
sedangkan yang lain sibuk mempersiapkan FIFA 12. Kami bertiga main kartu sambil
ngobrol berbagai macam hal. Si Adit ini berasal dari Mojokerto dia adalah siswa
bimbel intensif yang mengikuti kelas super intensif. Tapi dia mengambil jam
siang yaitu pukul 10:00. Berdasarkan info dari dia, banyak siswa bimbel
intensif yang ikut lagi di kelas super intensif.
Hari sudah larut malam kami
pun memutuskan untuk istirahat. Si Adit kembali ke kamarnya. Seperti biasa saya
adalah orang pertama yang boker bangun. Setelah mengambil air wudhu saya bergegas
pergi ke mushola yang tidak sendirian. Di Malang ini airnya sangat dingin.
Setelah pulang dari mushola saya berusaha membangunkan anak-anak yang masih
tidur.
Kira-kira pukul 05:45 saya
selalu mandi duluan takut antre. Bayangkan saja semua yang ngekost disini
berjumlah 8 anak. Jika semuanya mandi jam 7 yang ada saya akan terlambat masuk.
Dinginnya air yang sampai ke tulang tidak saya hiraukan. Setelah selesai mandi
biasanya saya menghangatkan diri dengan meminum energen panas sambil nonton
berita bola.
Kami beruntung kost disini.
Selain tempat yang angker strategis, disini juga tidak akan susah cari warung makan
karena dekat dengan rumah sakit. Selain itu pemilik rumahnya cuma tinggal
sendirian, seorang ibu yang sudah berumur tinggal tanpa anak dan suami. Menurut
kabar burung suaminya telah lama meninggal sedangkan anaknya sudah punya
keluarga sendiri.
Tidak terasa hari demi hari
berlalu dengan cepat. Adit semakin akrab dengan kami. Makan malam bersama
adalah agenda rutin setiap malam. Biasanya kami mendiskusikan apa menu makanan
yang akan kami beli. Disini saya dan Adit adalah 2 orang yang paling sering
menjadi agen pesan antar makanan siap saji. Setelah saya kembali kami pun
langsung mencari spot favorit untuk makan sambil ditemani musik. Saya dan Adit
memilih makan diluar kamar. Kebetuan diluar ada meja dan kursi sehingga membuat
nyaman acara makan saya.
|
spot favorit!!! |
1 minggu sudah kami di
Malang. Si Ondy memutuskan untuk pulang ke Madiun. Iya si Ondy yang memang
tidak ada tujuan ikut bimbel memutuskan untuk pulang. Dia telah berhasil
membohongi orang tuanya demi mendapatkan sebuah gadget. Buat kalian semua
jangan meniru perbuatan Ondy ini ya! DURHAKA !!!!
Kepulangan Ondy adalah
hikmah tersendiri buat Adit. Iya si Adit akhirnya tidur satu kamar bersama kami.
Posisi tidurnya seperti ini : Julang tidur di ranjang atas, saya dan Welldan
tepat di bawahnya sedangkan Adit dan Finsa berasa di kuburan ranjang yang satunya. Sungguh
keluarga yang harmonis. Hihihihi
Nantikan bagian ke-3 dari
trilogi cerita ini ya. Daaa.....