Minggu, 27 Januari 2013

Mampir



Pertama tama saya mau mengucapkan terimakasih kepada welldan bagus yang telah mempengaruhi saya dalam hal posting memposting tulisan. Dia lumayan lah dalam hal memposting tulisan (yang berantakan tentunya). Pertamakali saya dengar kata blog, saya ga ngebayangin apa asiknya main blog dan bikin blogger sendiri, tapi lama lama pemikiran itu sirna karena saya sering baca novel hasil pinjaman dari teman saya yang saya sebutin diatas dan sering iseng buka buka blog yang alamatnya dapat entah darimana. Iya benar itu si Welldan, Elu beruntung banget bisa masuk cuma-cuma dalam karya pertama saya. -_-

Ini tentang saya dan kehidupan saya. Saya akan usaha untuk posting hasil acak pikiran saya ke blog selama 1 bulan sekali.Emm....kalau ga lupa tentunya. Iya ini pertama kali saya nulis dengan sadar apa yang saya lakuin selama beberapa hari ini. Sebenarnya cerita ini hanya terjadi dalam sebuah malam saja sih tapi ya sudahlah. Berhubung saya malas menekan tombo back space akhirnya saya biarkan seperti itu.

25-01-2013


 *terompot bernyanyi*


 Itu adalah tanggal pertama saya menulis sebuah postingan ga bermutu ini. Saya nulis ini pulang dari acara aqiqahan anak kecil yang baru aja lahir di belakang rumah saya. Kalian jangan berimajinasi dulu. Maksud saya dibelakang rumah saya itu bukanlah dijamban tempat saya ngeden buang hajat tapi itu ada di rumah gang belakang rumah saya.

Jam 7 lebih saya terbangun dari konsentrasi membaca saya. Waktu itu saya membaca novel gagal dari idol gagal yang gagal masuk akpol dan gagal dalam menjalin hubungan jarak jauh, perkenalkanlah INDRA WIDJAYA dengan karyanya IDOL GAGAL. Saya memang sengaja meng-CAPS LOCK nama dia agar menarik perhatian para petualang mania dunia maya.

Saya disadarkan oleh sebuah panggilan, STOP hentikan imajinasi kalian! Yang saya maksud panggilan ini adalah panggilan berupa adzan sholat isyak. Kan ga lucu kalau kalian mengira ini adalah panggilan alam yang ga terduga untuk segera mengambil tempat dijamban tercinta. Buru-buru deh saya mengambil air wudhu dan berangkat ke masjid deket rumah dengan tergesa gesa.


Saya ingat hari itu sedang musim jatuhnya air dari langit, iya kali ini kalian benar HUJAN itu adalah nama yang populer buat fenomena diatas. Saya berangkat tanpa membawa payung dan tiba di masjid saat rakaat pertama baru berjalan. Alhamdulilaaahh.
setelah selesai sholat saya menghadiri undangan tadi dengan jalan ditengah hujan dibawah payung yang alhamdulilah ga ada sobekan bersama dengan seorang yang bergelar paman dan entah bagaimana caranya kami sampai tujuan. Semoga tidak ada imajinasi kalian yang mengira yang bukan bukan. Misalnya yang berakhir dengan cipokan. Jangan mengira yang bukan bukan saya ini jomblo teladan walau seti ngejomblo beberapa bulan tapi tetap hanya wanitayang saya doyan.

Saya datang disambut meriah bak pangeran yang datang dari medan perang. Saya diberi sekotak makanan untuk mengganjal perut yang keroncongan. Saya duduk tepat disamping seseorang tadi yang bernama paman. Saya diam mengikuti irama. Tiba saatnya acara puncaknya.


Deng deng deng deeeeeeeeeeeeng................


Semua mata tertuju pada pemandangan yang mencengangkan seorang bayi yang baru berumur beberapa bulan keluar dari dalam,digendong oleh kakeknya. Yang lebih mengejutkan adalah dia diarak keliling ke semua tamu undangan yang ada didalam rumah. Satu persatu mereka,iya para tamu undangan. Mereka dipersilahkan untuk memotong rambut si bayi kecil itu. Ini adalah acara pemotongan rambut si bayi tapi yang ga habis pikir, kenapa harus semua yang datang mendapat giliran memotong rambut tuh bayi? Saya mikir kalau acara ini selesai tu bayi bakal kayak pantat wajan yang baru dibeli...innocent. Tak berambut alian botak. Tapi ungtungya imajinasi saya kebablasan. Hehehehe....Ternyata mereka sadar dan hanya memotong beberapa helai saja disertai komat kamit doa.

Tidak lama kemudian saya langsung berfikir keras. Bagaimana nanti pas giliran saya? Apa yang harus saya bacakan? Apa harus saya ikut ikutan menggunduli tu bayi? Saya bingung, ingus mulai berceceran. Bayi itu tiba-tiba udah sampai disamping saya. Saya bengong melek dan memperhatikan. Tiba-tiba semua imajinasi saya berhamburan rontok dari kepala karena saking tegangnya. Saya melihat apa yang dilakukan oleh tetangga saya dan setelah bayi tersebut sampai didepan langsung saya MEMPRAKTEKKANNYA.

Pasang wajah unyu dan acungkan jempol ke tetangga saya yang tidak lain adalah paman saya. Iya.. itu adalah cara yang saya dapat dadakan dari tetangga saya. Saya lega, lemes kekurangan tenaga. Sebenarnya saya ingin ikut-ikutan memotong rambut si bayi dan mengecup dahinya sambil berkata ‘jadi cewek yang cantik ya?’. Kali aja dimasa depan dia adalah jodoh saya yang tertunda. Biasa namanya juga usaha. Akhirnya acara ini diakhiri dengan foto keluarga dan si bayi menjadi aktor utamanya.

 Setelah itu acara yang saya tunggu pun akhirnya datang juga. Puncak acara yang sebenarnya yaitu makan bersama. Iya bagi anak kost sejati makan gratis itu adalah suatu hikmah tersendiri. Kari daging kambing adalah menu makananya yang alhamdullilah cocok dengan perut saya. Saya makan dengan lahap tanpa menyisakan 1 butir nasi diatas piring. “Boleh nambah ga pak?” itu adalah suara yang ingin saya ungkapkan.

Setelah makan kami para tamu undangan segera diberikan nasi ‘berkat’ untuk dibawa pulang. Hati saya lega karena tidak rambut si bayi yang diberikan untuk dijadikan buah tangan. Semuanya kebagian dengan merata tapi lagi lagi ada kejanggalan yang saya lihat. Ada beberapa orang yang membawa nasi ‘berkat’ 2 . Kenapa saya tidak ya? Setelah saya usut ternyata yang satunya dititipkan kepada undangan yang tidak bisa datang. Lega mendengarnya.

Setelah 1 jam berlalu ga kerasa saya udah sibuk didepan leptop saja. Pengalaman tadi tak akan terlupakan. Saya pikir pikir ini postingan jadi begitu semrawut ga karu-karuan,tapi ya sudahlah namanya juga usaha hahahaha............. Tepat pukul 22:05 saya memutuskan untuk mengakhiri postingan angker ini. Semoga imajinasi saya lebih tertata kedepannya. Nantikan postingan saya berikutnya.

Akhirul kata 


Wassalamualaikum wr wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar